TANAM MANGROVE PLM EGSA 2024

Himpunan Mahasiswa Geografi Lingkungan UGM yaitu Environmental Geography Student Association (EGSA) melaksanakan kegiatan penanaman mangrove sebagai salah satu inisiatif pelestarian ekosistem pesisir. Kegiatan ini bertujuan mengatasi masalah lingkungan, terutama kerusakan habitat yang berdampak pada ekosistem hewan laut dan darat. Selain itu, hutan mangrove juga memiliki manfaat lainnya seperti pencegahan erosi, perlindungan biodiversitas, mitigasi pemanasan global, serta berpotensi untuk dikembangkan dalam sektor pariwisata berkelanjutan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 7 September 2024 di Pantai Baros, Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini melibatkan 37 peserta yang terdiri dari staf EGSA serta mahasiswa Geografi Lingkungan angkatan 2022 dan 2023. Pengelola Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) Mangrove Baros turut ambil bagian dalam kegiatan ini sebagai pemateri dan pemandu penanaman, membantu peserta memahami pentingnya hutan mangrove bagi ekosistem.

Pembukaan MC b) Sambutan Ketua Angkatan Geografi Lingkungan 2022

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Master of Ceremony dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua EGSA 2024/2025 yang diwakilkan oleh Ketua Angkatan Geografi Lingkungan angkatan 2022, M. Hilal Alkahf Cham’s Saputra. Sesi berikutnya adalah penyampaian materi oleh Pak Wawan dari KP2B Mangrove Baros, yang menjelaskan jenis, bagian-bagian pohon, manfaat, serta teknik penanaman mangrove yang baik dan benar. Peserta juga menunjukkan rasa keingintahuan dan ketertarikan yang tinggi terhadap materi yang disampaikan sehingga tanya jawab yang interaktif dapat tercipta.

Penyampaian materi oleh KP2B Mangrove Baros

Setelah pembekalan teori, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk memudahkan proses penanaman. Setiap kelompok dilengkapi dengan alat seperti sekop, potongan bambu, dan tali rafia, yang diperlukan dalam proses penanaman mangrove di lokasi. Bibit yang ditanam dilepaskan dari polybag, kemudian diletakkan di tanah berlumpur dengan penyangga bambu di sebelah selatan tanaman atau menghadap arus laut. Posisi bambu ini sangat penting agar bibit mangrove dapat bertahan saat air laut pasang.

Antusiasme peserta terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Sejak awal, ketika peserta mulai mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, peserta bekerja sama dengan penuh semangat. Ketika proses penanaman dimulai, rasa kebersamaan semakin terlihat. Para peserta saling membantu dalam menempatkan bibit mangrove ke dalam tanah berlumpur, memasang bambu penyangga, hingga mengikat tali rafia dengan cermat agar bibit tetap kokoh meskipun dihantam arus. Kerja sama ini menunjukkan semangat gotong-royong yang tinggi di antara peserta, sekaligus membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga lingkungan.

 Penanaman Mangrove di Pantai Baros

Setelah semua bibit berhasil ditanam, para peserta berkumpul bersama perwakilan dari KP2B untuk melakukan dokumentasi kegiatan. Foto-foto diambil sebagai bentuk kenang-kenangan atas partisipasi peserta dalam aksi pelestarian ini. Selain menjadi momen kebersamaan, dokumentasi tersebut juga menjadi bukti nyata kepedulian mahasiswa terhadap upaya menjaga ekosistem pesisir.

Sesi foto bersama

Setelah proses penanaman selesai, peserta kembali ke lokasi semula untuk melakukan penutupan kegiatan. Kegiatan ditutup oleh Master of Ceremony dan dilanjutkan dengan makan bersama yang menjadi momen relaksasi sekaligus mempererat hubungan antar sesama peserta. Dengan semangat yang terbangun selama kegiatan ini, peserta diharapkan terus mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan dalam aksi nyata lainnya.

 

#TanamMangroveEGSAUGM

#PaseduluranOraLuntur

#EGSAUGM

 

Categories: Berita EGSA

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.